Matre Versi Joshepira
Pagi
yang cerah menyambut Joshepira,mahasisiwi Universitas Indonesia fakultas
hukum.
Tinggi
tubuhnya 170 cm,badannya langsing,kulitnya putih,rambutnya hitam ikal
panjang,matanya bulat,bulu matanya lentik,hidungnya mancung,dan bibirnya tipis
berwarna pink.Kata orang "no body is perfect,"tapi Joshepira terlihat perfect
dengan apa yang dimilikinya.
Joshepira
orang yang ambisius.Dia ramah,periang,dan easy going,tetapi
manja.
joshepira
disukai banyak orang terutama cowok-cowok tajir dikampusnya. penampilan
joshepira dikampus sangat modis, dia tidak pernah lupa untuk selalu memakai
aksesories yang match dengan bajunya tak lupa juga dia selalu memakai higheels
untuk menyempurnakan penampilannya.
Pagi
ini selesai bermake-up joshepira siap berangkat kekampus sebelum berangkat dia
bercermin didepan kaca.
"Hai
gue joshepira cewek paling matre dan terkenal dikampus
hahahahahahahah,......hahahaha muach.........." joshepira tersenyum centil
didepan kaca.
MATRE.
Kata
ini identik dengan cewek, kata cewek metropolitan cewek gak matre
rugi.
hohoho...
banyak
cewek yang memanfaatkan kecantikan mereka hanya untuk morotin cowok bahkan juga
om-om
ck..ck..ck..
hanya
dengan menemani om-om makan mereka dapat uang.
hm
tapi gak termasuk gue ya.Gue paling benci dengan cewek munafik yang ngaku gak
matrealistis tapi diem-diem morotin juga.
siapa
tuh??hmm...gak tau deah,yang ngrasa aja.
Kalau
mereka suka morotin para cowok tajir dan om-om beruang untuk kebutuhan
kesenengan mereka, gue enggak!!!
Matre
versi gue,untuk menguji seberapa royal pasangan gue. Gue PASTI morotin mereka
tapi gue gak akan memakai uang itu satu rupiah pun. buat cowok yang lagi atau
akan deket sama gue, dont worry, tenang aja secara materi kalian gak akan merasa
dirugikan kok.
lets
go to campus....
Joshepira
berjalan menuju ke ruang makan melewati tangga.
"bik
Srity........" teriak joshepira
Srity
adalah pembantu joshepira. gayanya centil setiap hari selalu make-up, memakai
lipstik berwarna terang dan blush on berwarna pink rambutnya selalu diikat
miring keatas.
"iya
nooon" jawab bik Srity dari
dapur.
Joshepira
duduk diruang tamu.
"ayem
kaming non....." bik Srity datang membawa satu gelas susu putih dengan gaya yang
centil.
"silakan
non jos......."Srity meletakkan susu itu diatas meja.
Joshepira
langsung mengambil kemudian meminumnya.
"huuup.....gleeekk,aahh....."
joshepira
menghabiskan susu itu.
"makasih
ya bik...."
joshepira
berdiri siap berangkat kekampus.
"Non
Josh....itu ada bekas susunya,hehe...."Bi sriti ketawa melihat bibir Joshepira
yang belepotan susu.
Joshepira
mengambil cermin kecil dari dalam tas nya,kemudinan memandang dirinya di dalam
cermin.
"Oh
My God.....Bi tolong ambilin tisu lipstik aku ilang"suruh
Josphira.
"Siap
non,"Sriti segera mengambilkan tisu di meja kecil dekat kursi
tamu.
"ini
Non..."
Joshepira
mengelap bekas susu itu,kemudian mengambil lipbalm dari dalam tas
nya.
Tin......tin...tin
Terdengar
suara klakson mobil dari luar rumah Joshepira.
"Josh"
teriak suara cewek dari depan.
"Aduh
Berna kebiasaan triak-teriak kaya di hutan."
Josphira
memasukkan lipbalm nya kedalam tas.
"Bi,aku
berangkat dulu ya,daa.."
"Oke
Non hati-hati."
Josphira
berjalan keluar rumahnya.
"Pagi
Josh........"sapa Berna.
Jeglek!!
Josphira
membanting pintu mobil dari dalam.
"Lo
kebiasaan banget sih,teriak-teriak kayak di hutan....."
"hehehe,gak
apa-apa Josh anggap aja di hutan"
Brmm...
Mobil
Nerna melaju pelan keluar dari pintu gerbang.
Berna
adalah teman dekat Joshepira.Berna juga cantik gak beda jauh dibanding
Josphira,hanya saja Berna orang nya cuek dan simple,tapi agak sedikit
bawel.
Joshepira
menyandarkan kepalanya ke belakang di jok mobil.
"Kenapa
lo Josh?"tanya Berna sambil menyetir mobil.
"It's
all fine berna sayang,lo fokus nyetir aja,gue ngantuk
.hehe."
Josphira
memejamkan matanya.
"huh..dasar"
Berna
kembali fokus menyetir.
Setelah
beberapa menit,sampailah mereka di kampus UI.
Berna
mematikan mesin mobil nya.
"Josh,bangun
udah sampai."
Joshepira
membuka matanya dengan perlahan.
"udah
sampai ya?"
"Udah
ayo cepetan turun,"ajak Berna.
Mereka
keluar dari mobil,kemudian membanting pintu mobil dari
luar.
Jeglek
!! jeglek!!
Joshepira
dan Berna berjalan menuju kelas,setelah sam[pai mereka duduk di bangku lalu
meletakkan tasnya di atas meja.
"gimana
kabar lo sama Robby?"tanya Joshepira.
"baek-baek
aja,lo gmn sm si jimmy?"tanya Berna balik.
"ya
gitu dehh..masih asik-asik aja,'jawab Joshepira.
"mudah-mudahan
9 adalah angka terakhir lo ya dalam misi pencarian cowo tulus lo yang gak jelas
itu,"
"gak
jelas gimana Ber,misi gue kan jelas,gue hanya ingin mencari cowok yang tulus
sama gue,"
"tapi
ketulusan itu gak bisa diukur sama materi Josh.."
"buat
gue bisa kok,yaa...setidaknya gue kan jadi tau gimana cowok yang lagi deket sama
gue,dan juga yaa...hitung-hitung dia nabung kan sama
gue.."
Joshepira
menaik-naikkan alisnya.
"hiih
apaan sih lo,,iya deeh..terserah lo,"
Tring…tring…
BB
Joshepira berbunyi.Dia segera mengambilnya dari dalam tas.
“hallo…sayang,”
terdengar suara Jimmy di dalam telfon.
“kamu
dimana?”lanjutnya.
“nih
aku di kelas sama Berna,”
“yaudah
aku kesitu ya..”
“iya,”
Tut
Sambungan
terputus.
Tak
lama kemudian Jimmy datang menghampiri Joshepira dan
Berna.
“hai
sayang,hai Ber..” sapa Jimmy.
Joshepira
dan Berna tersenyum.
“Josh..ntar
sore kita jalan yu,aku pengen nonton..”
“em…ayyu…”
Joshepira tersenyum dengan manis.
“yess…”kata
Jimmy senang.
“tapi..sama
Berna yah..”
Muka
Jimmy berubah menjadi BT.
Joshepira
merayu Jimmy dengan manja.
Jimmy
tak kuasa menahan rayuan Joshepira yang mbegitu menggoda.
“Jimmy…Berna
ikut yah…ya Jimm..plisss…”
“ya..ya..yaudah
nanti sore jam tiga kita nonoton bertiga.”
Joshepira
tersenyum dengan manis.
“makasih
ya sayang..”
Jimmy
melihat jam hitam di tangan kanannya.
“yaudah
aku mau balik kelas dulu,”
Joshepira
mengangguk.
“hati-hati
yah sayang..sampai nanti…” kata Joshepira.
Jimmy
tersenyum kemudian dia berlalu meninggalkan Joshepira dan
Berna.
"Josh,lo
gak kasian apa sama Jimmy,"
"emang
kenapa sih Berna sayang,biarin aja,gue takut jalan berdua sama Jimmy entar kalau gue diapa-apain
dia gimana.."
Berna
menghela nafas.
"Josh..sebenernya
lo tu punya rasa sayang gak sih sm Jimmy?"
"emm..punya
sih sedikit,,kalau dia lulus dari ujian gue,gue pasti bisa sayang sm dia dengan
sendirinya kok.."
"hh...lo tu emang aneh tau gak..'
Berna terlihat
kesal,Joshepira tetap stay cool.
***
Di
kampus lain,seorang cewek cantik bernama Fresha sedang menelfon
pacarnya,Jimmy.
"hallo
beby..."
"ya,kenapa
beb..'jawab jimmy.
"entar
sore anterin aku belanja yuk beb..ada yang mau aku beli.."
"e..tar
sore gak bisa beb,aku mau anter..nyokap ke.."
Muka Fresha menjadi
cemberut.
"kemana??!'
"ke
tempat nenek.."
"rumahnya
dimana?"
"jauh
disana beb.."
"disana mana?"
"jauh.."
"iya
jauh dimana......" Fresha mulai kesal,Jimmy semakin
bingung.
"ya
disanaa..."
"kamu
bohong ya sama aku..?"
"enggak kok beb,enggak...e..yaudah ya nanti aku telfon
lagi"
tut
Sambungan
terputus.
"hallooo...beb...bebyyyy.........."
Fresha
melihat layar hpnya.
"ihhh
kok di matiin sih ,ada yang aneh ni sm bebi ku,kayaknya ada yang gak
beres..'
muah
Seorang
cowok datang mencium pipi kanan Fresha dengan lembut.
"hah"
Fresha kaget,dia langsung memasukkan BB nya ke dalam tas.
"habis
angkat telf dari siapa sayang?"tanya Satya.
Satya
adalah pacar Fresha.Satya ganteng,putih,tinngi.Orangnya cool,sabar,dan penuh
kasih sayang.
"dariii
mama beb,"
Satya
menurunkan alisnya.
"apa?beb?kamu
kok tumben panggil aku beb?"tanya satya heran.
"e.."
Satya
mengelus rambut Fresha dengan lembut,
"yaudah
gak apa-apa..terserah kamu mau manggil aku apa..
emm
kamu udah makan?"
"udah
sayang.."
"tar
sore jalan yuk,?"
Fresha
tersenyum,kemudian mengangguk.
***
di
Mall
Fresha,Berna,dan
Jimmy sedang berada di tengah lift yang berjalan menuju pintu
bioskop.
Fresha
keliatan sangat senang,Berna merasa canggung,dan Jimmy merasa sangat
bete.
"Ber,loe
mau nonton film apa?"
"Action
aja sayang" sahut Jimmy.
"Drama
aja deh yank"
"Aku
kan kesini mau liat film action...."
"Tapi
aku mau liat film drama yang itu......"
Josephira
menunjuk salah satu judul film drama.
"Ya...ya...ya
udah"
Josephira
tersenyum lalu mengggandeng tangan Jimmy dengan manja.
"Berapa
Mbak?" tanya Jimmy kepada penjaga loket sembari mengeluarkan dompet dari
sakunya.
"150.000......"
jawab seorang penjaga loket.
Jimmy
memberikan 3 lembar uang 50 ribuan.
"Terima
kasih....." petugas itu memberikan 3 lembar tiket.
Jimmy
mau memasukkannya kedalam saku.
"E...sayang
sini tiketnya biar aku aja yang bawa"
"Ya...ya
udah"
"Ehm...nontonnya
kan masih entar jam 6 mending kita jalan-jalan dulu yuk sayang."ajak
Josephira.
"Mau
jalan-jalan kemana?"tanya Jimmy.
"Tadi
aku liat ada baju bagus yank dibawah....."
Berna
menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ayuuuuuuk
saayang,,,"
Joshepira
menarik tangan Jimmy,jimmy mengikutinya dengan
malas-malasan.
***
Sementara
itu...
Fresha
dan Satya sedang makan di sebuah Foodcourt.
BB
Fresha berbunyi,
Dengan
perlahan Fresha melihat layar BBnya.
Tertera
tulisan "memanggil....om Rio"
Tuut
Fresha
mematikan panggilan itu.
"Siapa
yank kok dimatiin?"
"E.....Orang
iseng yank gak tau nih dari kemarin hubungin aku
terus...."
"Coba
sini biar aku telpon"
Fresha
gugup "ng....gak usah sayang,udah biarin aja yang penting kan aku gak
nanggepin."
Satya
mengangguk-ngangguk.
"Ya
udah"
Kling
-klong
Terdengar
suara khas BB.
Fresha
membuka BBMnya
Terdapat
message
"Uangnya
udah Om transfer 2 juta,angkat telpon Om sekarang,Om pengen dengar suara
manjamu,nanti Om kirim uang lagi"
Fresha
tersenyum.
"Siapa
yank?"tanya Satya.
"em
temen yank..aduh sayang aku kebelet pipis..Aku ke toilet sebentar
yah"
"Ya
udah hati-hati"
Fresha
masuk ke toilet lalu menelpon Om Rio.
"Halo
Om"
"Ya
cantik" terdengar suara om-om ganjen dari seberang.
"Makasih
ya om transferannya"
"Ya,kapan
mau ketemu lagi?"
"Nanti
kalo Fresha gak sibuk,Fresha hubungin om deh tapi......"
"Tapi
apa?"
"Om
jangan macem-macem ya"
"Ya
Fresha,kamu temenin om aja di apartemen,om gak akan macem-macemin kamu
kok"
Fresha
tersenyum
"Ya
udah om,Fresha lagi sama temen-temen nih,udah dulu ya om."
"Ya
mana ciumnya"
"Muuah"
"Mmmmmuah"
"Om
jangan lupa transfer pulsa ya"
"Iya"
"Ya
udah dadah om"
"Iya,dagh cantik"
Setelah
selesai menelpon Fresha segera menemui Satya di foodcourt.
"Udah
yank pipisnya?"
Fresha
tersenyum
"Udah
Yank"
"Ya
udah,lanjutin makannya"
***
Josephira
sedang asyik memilih baju.
Jimmy
menunggu dengan muka bete.
"Ber,ini
bagus gak"tanya Josephira
Berna
mengangguk-angguk.
"Loe
mau yang mana?" Joshepira menujukkan 2 mini Dress berwarna hitam dan
coklat.
"Gak
ah Josh"jawab Berna.
"Ya
udah ini aja ya,sayang aku mau ini sama ini,yang ini buat aku..yang ini buat
Berna"
Jimmy
menghela nafas.
Berna
juga menghela nafas.
"jimmy...jimmy..andai
aja lo tau Josh cuma ngetest lo,pasti muka lo gak Bt kaya
gitu..'
kata
Berna dalam hati.
"yaudah,apa
sih yank yang gak buat kamu ?berapa semuanya?"
tanya
Jimmy.
"mbak,ini
berapa...?"tanya Joshepira kepada kasir.
"semuanya
jadi 550.000 ribu mbak.."jawab kasir.
"yank..550.000
ribu."kata Joshepira kepada Jimmy.
Jimmy
mengeluarkan uang dari dompetnya.
"ni
yank,"
Joshepira
tersenyum senang.
"mbak,ini
uangnya..'
Kasir
memasukkan baju drees pilihan Joshepira ke dalam tas lalu memberikan kepada
Joshepira.
"silahkan,terima kasih kak,nota dan garansinya ada di dalam
ya.."
kata
Kasir itu dengan ramah.
"makasih
ya mbak,"
Joshepira
mengambil nota dalam kantong lalu memasukkan ke dalam anak
tasnya.
"yuk
yank," Joshepira menggandeng tangan Jimmy.
Berna
mengikuti di sampingnya.
Mereka
berjalan melewati Toko Mas.
Joshepira
berhenti melihat kalung yang di pajang di booth.
"waaaa...baguus
banget..'
Jimmy melihat Joshepira dengan kesal.
""sialan,ternyata
bener kata anak-anak Josh bener-bener matre gila.gak apa-apa Josh,lo manfaatin
gue,gue juga akan manfaatin lo"kata jimmy dalam hati.
Joshepira
melihat jimmy.
"kayaknya
Jimmy udah mulai gak sanggup ngebayarin gue,Jimmy Jimmy secara gak sadar lo tu
udah nabung ke gue..kenapa muka lo BT gitu..besok juga pasti gue ganti kok uang
lo.."
kata
Joshepira dalam hati.
"woy
kok pada diem sih...?"berna mengagetkan Joshepira dan
Jimmy.
"yank,aku
mau ini..."Joshepira menunjuk kalung perak cantik di dalam
booth.
"o
kan udah punya kalung Josh..ngapain lo beli lagi...'kata
Berna.
"gue
pengen ganti,kayaknya ini lebih cantik kok..gak papa kan sayang aku beli
ini..'
Jiimy
mengangguk."udah Ber,gak papa,berapa mbak kalung yang
itu?"
"1.250.000.."
mendengar
harga itu Jimmy jadi susah menelan lidahnya.
"sayang,,kamu
gak papa?"Joshepira mengelus pundak Jimmy.
"nggak,gak
papa...,em mbak pakai kartu kredit bisa ?"tanya Jimmy kepada penjaga Toko
mas.
"bisa
pak,"jawab penjaga toko mas dengan ramah.
Jimmy
mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya.
"nih
mbak.."
"terimakasih.."Penjaga
toko memberikan kalung itu kepada Jimmy.
Joshepira
sangat senang meli9hatnya.
"nih
kalungnya,mau dipakain gak ?"tanya NJimmy dengan nada agak
kesal.
"tar
aja deh yank,'
Joshepira
melihat jam di tangan kanannya.
"udah
jam 6 nih yank,film nya udah mulai,kita ke atas yuk,yuk Ber
."
Berna
dan Jimmy berjaln mengikuti Joshepira dari belakang.
***
di
dalam bioskop
Joshepira
melihat film dengan serius,begitu juga dengan Berna.Jimmy Bt kemudian dia
tidur.
setelah
Dua jam film selesai,lampu bioskop menyala.
Joshepira
melihat Jimmy yang sedang tidur.
"kasihan
juga Jimmy..'kata Joshepira dalam hati.
Berna
melihat Jimmy dengan kasihan.
"aduuh Josh kasian anak orang lo kerjain kaya
gitu.."
Joshepira
memandang jimmy.
"jimm..aku.."
"woy
Josh..malah ngelamun,buruan bangunin"
lamunan
Joshepira buyar.
"ih Ber,lo ngagetin gue aja"
"yaudah
cepet bangunin"
'yank..bangun.."
Joshepira
membelai pipi Jimmy dengan sangat lembut.
Jimmy
membuka matanya.
Dia
melihat tangan Joshepira dipipinya.
Joshepira
tersenyum manis.
"pulang
yuk,"ajak Josh.
Jimmy
beranjak bangun.
"maaf
ya yank,aku ketiduran.."kata Jimmy.
"iya
sayang,yaudah yuk kita pulang..'
Jimmy
tersenyum.
***
Fresha
dan Satya sedang berada di dalam mobil menuju pulang.
Fresha
melamun.
"sayang,kamu
kenapa.?kok diem aja.." Tangan kiri Satya nengenggam tangan kanan
Fresha.
"e..gak
papa sayang,aku cuma sedikit capek.."
jawab
Fresha dengan tersenyum.
"yaudah
nanti sampai rumah kamu langsung istirahat ya..'
tangan
Satya membelai rambut Frtesha dengan lembut.
"iiih..Satya
so sweet banget sih..kenapa gue jadi merinding gini ya?"kata Fresha s\dalam
hati.
Mobil
berhenti di depan kost an Fresha.
"sayank,kamu
antar aku sampai sini aja ya,gak enak udah malem,"
satya
mengangguk.
"yaudah
kamu hati-hati ya,,jaga diri selalu.."
"muah"Fresha
mencium pipi kiri Satya.
Satya
tersenyum."love u sayank.."
"love
u too..aku masuk dulu ya..smapai besok.."
jeglekk!
Fresha
menutup pintu mobil dari luar.
Jendela
mobil Satya terbuka dengan otomatis.
Satya
melambaikan tangannya,Fresha membalas lambaian tangaanya dengan
senyuman.
Mobil
Satya perlahan meninggalkan Fresha.
Fresha
langsung mengambil BB nya dari dalam tas.
Sambil
berjalan menuju kamarnya,Fresha menelfon Jimmy.
tut...
tak
ada jawaban dari Jimmy.
tut..
"ihh
beby kemana sih.."
fresha
memasuki kost nya yang mewah,lalu dia duduk di bed.
Fresha
menelfon Jimmy lagi.
tut..
***
saat
itu Jimmy sedang berada di dalam mobil bersam Joshepira dan
Berna.
Berna
tertidur pulas di jok mobil belakang."yank..kok telfonnya gak diangkat?dari
sapa?"tanya Joshepira..
"gak
ada nomernya..paling orang iseng,dah biarin aja.."kata Jimy sambil menyetir
mobilnya.
"sini
biar aku aja yang angfkat yank.."
Joshepira
merebut BB dari tangan Jimmy.
"jaj
jangan yank.."
Jimmy
kembali merebut BBnya dengan kasar.
Joshepira
langsumg cemberut.
jimmy
merasa bersalah.
"maaf
ya yank.."
Joshepira
masih cemberut.
"yank.."
Jimmy
mau membelai rambut Joshepira,Joshepira menepisnya.
"udah
donk sayang..jangan ngambek gitu ah.."
"kamu
pasti ada yang di sembunyiin dari aku ya khan ?!?"
"enggak
sayang...aku"
"buktinya
tadi kamu langsung merebut Bb kamu,"Joshepira memotong penjelasan
Jimmy.
"iya
aku yang salah,aku minta maaf ya..”
"yaudah,aku
mau langsung masuk,aku capek..."
Joshepira
membuka pintu mobil.
Jimmy
menarik tangan Joshepira.
Joshepira
melihat tangannya,lalu menatap Jimmy.
"lepassin!"
Joshepira
keluar dari mobil,lalu mebuka pintu mobil belakang untuk membangunkan
Berna.
"Berna
bangun..udah sampai.."
Berna
membuka matanya.
"yuk"Joshepira
menarik tangan Berna.
Berna
masih mengantuk,
Berna
berjalan dengan mata setengah merem.
Jimmy
keluar dari mobil setengah berlari mengejar Joshepira dan
Berna.
"yank,"
Joshepira
gak mempedulikan Jimmy.
"yank..”
Jimmy terus mengikuti Joshepira.
Jeglekk!!
Joshepira
membanting pintu rumahnya dengan kasar.
Langkah
Jimmy terhenti.
Dia
kembali masuk ke dalam mobilnya.
***
Fresha
kembali menelfon Jimmy.
Jimmy
melihat handphonenya dengan kesal.
“hhh…susah
juga punya dua cewek,gue harus angkat biar dia gak nelfon-nelfon terus…hallo
beb…”
“beby
ku sayang kamu kemana aja sih..kok baru bisa di
hubungi….??”
“maaf
beb,tadi aku lupa bawa hp,hp aku ketinggalan di rumah,aku baru pulang dari rumah
Paman..”
“hah??Paman??tadi
bukannya kamu bilang mau ketempat nenek..???”
“mampus
gue..” kata Jimmy dlam hati.
“beby…haloouuu
any body there…??”
“am
maksud aku,tadi habis dari tempat nenek langsung kerumah Paman
beb…”
“kamu
kapan ke kosan aku…?”
“beby,aku
capek,ngantuk..aku mau istirahat dulu..”
Tut
Jimmy
memutus sambungan telfonnya.
“beb…halooo
beby……..”
Fresha
membanting handphonenya di kasur.
“beby….uuuhhhh
kamu kok jadi aneh….BT BT BT”
***
Di
kamar Joshepira.
Joshepira
merebahkan tubuhnya di bed,sedang Berna sudah terlelap
tidur.
Joshepira
sedang memikirkan Jimmy.
“ya
Tuhan…apa dia cowok yang Engkau kirimkan untukku…??kenapa aku jadi kepikiran
sama dia…kenapa aku jadi takut kalau dia
mengkhianatiku…??”
Joshepira
melihat barang-barang belanjaannya.
“hm…kasian
juga Jimmy,semoga kamu tulus kasih semua ini buat aku
Jim..”
***
Pagi-pagi
seperti biasa Joshepira dan Berna berangkat ke kampus.
Teman-teman
kelas mereka satu per satu mulai memasuki kelas,tidak lama kemudian Dosen mereka
memasuki kelas.
“selamat
pagi semua….”sapa Dosen itu.
“pagii
Pak…”jawab seisi ruangan kelas.
“ehm
ehm,kita mulai pelajaran hari ini.Materi kita sudah sampai pada hukum
perdata.
Hukum
Perdata adalah hukum atau aturan yang mengatur antara manusia dengan barang
bergerak dan tidak bergerak termasuk sengketa dari obyek hukum
tersebut,”
45
menit berlalu.
Joshepira
dan Berna berjalan menuju kantin.
Terlihat
para mahasiswa sedang di kantin dengan berbagai macam
aktifitas.
“Ber,mau
minum apa?” Tanya Joshepira begitu duduk di bangku kantin.
“gue
jus aja,”jawab Berna yabg sedang asyik dengan Bbnya.
“gak
makan?”
“entar
aja Josh,”
“key,”
Pelayan
kantin datang membereskan meja yang tak jauh dari
Joshepira.
“mbak,aku
pesen Strawberry juice dua ya,”
“baik
kak,”jawab pelayan itu kemudian pergi.
Tak
lama kemudian pelayan itu kembali membawakan dua Juice Strawberry pesanan
Joshepira.
“silahkan
kak,Jus Strawberrynya..”
“makasih
ya,”
Joshepira
langsung meminum Jus itu.
“huuuup….ahhhhh
hmmmm seger banget Jus nya,”
Joshepira
melihat Berna yang masih asyik dengan Bbnya.
“lo
lagi ngapain sih Ber,daritadi sibuk banget…”tanya
Joshepira.
“bentar
ya Josh…tanggung ni gue lagi BBMan sama cowo gue,jauh di mata dekat di
hape..hehe..”
Joshepira
menahan tawa mendengar kalimat sahabatnya itu.
“mmmpft..ahaha…bisa
aja lo,”
Joshepira
melihat sekeliling kantin,dia melihat Jimmy sedang berjalan
menghampirinya.
“Jimmy..ternyata
kalau dilihat-lihat kamu ganteng juga yah,,”
Joshepira
menjadi senyum-senyum sediri melihat
Jimmy.
Jimmy
duduk di bangku depan Joshepira.
“Josh,aku
minta maaf ya atas kejadian semalem..”
Joshepira
tersenyum dengan manis.
“iya
gak apa-apa Jimm,maaf ya kalau semalem aku udah berani merebut BB mu,itu kan
privacy kamu..”
“iya
sayang,”
***
Di
Kampus Fresha.
Fresha
dan Satya sedang membaca buku di perpustakaan.
“yank,aku
jenuh..”kata Fresha.
Satya
sedang serius membaca buku yang ada di tangannya.
“sayang,,”
Fresha menyenggol lengan Fresha.
“he?
Ada apa?”tanya Satya tanpa melihat Berna,dia masih serius membaca
bukunya.
“aku
jenuh disini,aku mau ke kantin..”
“yaudah
aku selesain bacanya sebentar ya,terus entar aku anterin
kamu,”
Kling
klong
BB
Fresha berbunyi.
Fresha
membuka BBnya.
“wahh
dari om Rio..” kata Fresha dalam hati.
“cantik,nanti siang om
jemput kamu ke kampus,temeni om makan siang ya,”
Fresha
girang membaca message dari om Rio.
“asiiik
gue akan porotin om Rio…gue akan minta apa aja yang gue suka,biar gue gak mati
gaya di kampus…hihihi ..” kata Fresha dalam hati.
“aku
bales ah..”
“om gak usah jemput ya,kita ketemu di Chitos ya om,OK”
Message
terkirim
Kilng
klong
Pesan dari om Rio
masuk.
“Ok,om tunggu
ya…sekarang sedang menuju kesana..”
Fresha
memasukkan BBnya ke dalam tas.
“Satya,aku
mau pulang sekarang soalnya sodara aku ada yang dateng dari luar negeri,jadi aku
harus pulang sekarang,”
“emang
hari ini kamu udah gak ada kelas?”tanya Satya.
“udah
kelar kok,”
“yaudah
kamu hati-hati ya,”
“dagh
sayang,”
Satya
tersenyum dan melambaikan tangannya.
***
Di
Kampus Joshepira.
Sepulang
dari kuliah Joshepira dan Berna berjalan menuju parkiran
mobil.
“Ber,mau
makan siang dimana nih kita…”
“emm…kita
ke Chitos aja yuk,di food court biasa..”
“hmmm
good idea..yaudah yuk,”
Joshepira
dan Berna masuk ke dalam mobil,tak lama kemudian Joshepira dan Berna sampai di
Chitos,mereka berjalan menuju food court
langganannya.
Setelah
sampai mereka di sambut dengan ramah oleh pelayan-pelayan food
court.
“selamat
siang selamat datang di Delicious Resto …” sapa pelayan-pelayan
itu.
Joshepira
dan Berna membalas sapaan mereka dengan tersenyum.
“trimakasih..”
Joshepira
dan Berna duduk di bangku,lalu seorang pelayan cewek menghampiri
mereka.
“silahkan…ini
menunya..” pelayan itu memberikan menu makanan.
Joshepira
dan Berna memilih makanan.
“em…makan
apa ya…em yang ini aja deh mbak,” Joshepira menunjuk paket makanan yang sudah
komplit dengan minuman.
Pelayan
melihatnya kemudian mencatat orderannya.
“aku
yang ini ya mbak,” Berna menunjuk ayam bakar.
Pelayan
mencatatnya.
“minumnya
apa mbak?”
“oh
iya belom ya,minumnya Strawberry Jus ya..”
Pelayan
mengangguk.
“aku
juga mau deh mbak Strawberry Jusnya tambah satu
ya..”
Pelayan
mengangguk,kemudian mengecek orderan mereka.
“paket
1 nya 1…ayam bakar 1…sama Jus Strawberry nya dua,ada lagi kak yang mau di
pesan?”
“emm
udah itu aja mbak,”jawab Joshepira.
“yasudah
tunggu sebentar ya kak..”
Pelayan
berlalu meninggalkan Joshepira dan Berna.
Sambil
menunggu pesanan Joshepira melihat sekeliling Resto.
Dia
melihat Fresha dan om Rio sedang makan
sambil bercanda-tawa.
“Ber
Ber,liat deh..”
“apa
sih Josh..”
“liat
belakang lo,,”
Berna
menoleh ke belakang.
“emang
kenapa?”tanya Berna.
“tu
cewek begok banget ya Ber mau jalan sama om-om gitu,gue yakin cewek itu adalah
Misstres..”
“stress??tau
darimana lo??ngaco lo ah…”
“hiiih
bukan stres Berna sayang…” Joshepira gemas.
“trus
apa donk..?”
“maksud
gue bukan Stres…tapi Misstres…,Misstres itu artinya simpanan..wanita simpanan
maksud gue..”
Berna
mengernyitkan alisnya.
“masa
sih Josh?”Berna penasaran,tapi dia segera mengalihkan
pemikirannya.
“lo
ngapain sih ngurusin urusan orang,bisa aja kan dia emang beneran om nya…adik
Ibunya mungkin,”
“gak
mungkin Berna..liat donk mereka itu mesra..”
Pelayan
datang membawakan pesanan Joshepira dan Berna.
“silahkan
kak..”
“makasih
ya,,”jawab Berna.
“udah
deh sekarang mendingan makan,gue udah laper
banget..”
Berna
mulai memainkan sendok dan garpunya.
Joshepira
masih melihat Fresha dan om Rio.
“Josh..cepet
makan..sibuk banget sih lo ngurusin urusan orang,kaya lo gak matre aja,nyam”
Berna menyantap ayam bakarnya.
“yee..matre
versi Joshepira beda lah Ber,gue Cuma pengen tau seberapa royal cowo gue sama
gue,dan lo tau kan uangnya akan balik kalau mereka udah ngecewain gue,kalau
cewek itu pasti di apa-apain sama om-om itu..ihhhh bodoh banget tu orang,secara
gak mungkin kan Ber hari gini ada orang kasih uang secara cuma-Cuma,impossible
honey..”
Berna
menutup telinga dengan kedua tangannya.
“aduuh
Josh…udah deh,mending sekarang lo makan,gue pusing denger lo ngoceh
daritadi..”
“amm”
Joshepira menyantap makanannya.
“habisnya
gue kesel Ber,harusnya mereka itu sadar kalau mereka Cuma di manfaatin...”
lanjut Joshepira.
“Joshepira…itu
urusan mereka.Kalau ada apa-apa sama mereka,mereka juga yang akan
ngrasain..”
“yaiyalaaah!
Masa gue..” kata Joshepira setengah sewot.
“nah
itu lo tau,so don’t be noisy ..oke ,sekarang kita
makan,”
Joshepira
dan Berna makan.
Fresha
dan om Rio sudah selesai makan,om Rio memberi empat lembar uang seratus ribuan
kepada Fresha.
Joshepira
menjadi tersedak melihat transaksi itu.
“huk
uhuk uhuk!!”
“Josh,lo
kenapa..??” Berna langsung memberi minuman kepada
Joshepira.
“ni
ni nih minum..” kata Berna.
Joshepira
segera meminumnya.
Glek
glek glek glek
“lo
kenapa sih Josh…..?????”
“bener
kan Ber kata gue,tuh liat cuma nemeni om-om makan doank gitu aja dapat
uang..aduuuh kasian Ber tuh cewek,dia gak sadar kalau udah masuk perangkap
om-om,cepat atau lambat dia akan nyesel sendiri…”
Berna
menengok Fresha dan om Rio ke belakang.
“Josh…STOP!
Gue gak mau ya lo ngomongin orang kaya gitu lagi,enggak penting sama sekali
Josh…dan bukan urusan kita..,ngerti!?”
Fresha dan om Rio berjalan begandengan tangan dengan
mesra melewati meja Joshepira dan Berna.
Fresha melirik Joshepira sesaat kemudian
berlalu.
“ih ngapain tu cewek nglirik-nglirik
gue,”
Berna tidak merespon ocehan
Joshepira.
Dia terus melahap makanan yang ada di
depannya.
Setelah selesai makan,mereka berjalan di sepanjang
outlet-outlet baju.
Joshepira memasuki sebuah outlet,dia sedang memilih
baju tanpa sengaja Fresha juga memilih-milih baju di outlet yang
sama.
“om…Fresha mau baju yang ini donk,” Fresha
menggandeng lengan om Rio dengan manja.
Joshepira seperti mau muntah
mendengarnya.
“ya ..ya silahkan kamu ambil mana saja yang kamu
suka,”
Kata om Rio penuh dengan rasa percaya
diri.
Dengan cepat Fresha mengambil lima dress cantik
kemudian langsung memberikannya ke kasir.
Diam-diam Joshepira mengamati
Fresha.
Tiba-tiba seorang cewek datang memasuki outlet dengan
menggandeng om-om.
Cewek itu memilih-milih
baju.
Joshepira mengamati cewek itu
juga.
“om…aku mau yang ini
yah,”
Suara cewek itu tak kalah manja dengan
Fresha.
Om-om itu tersenyum.
“iya ambil saja..”
Joshepira menjadi jijik menyaksikan kejadian
itu.
Dia meluaskan pandangannya keluar outlet dan sekitar
outlet terdapat banyak pasangan cewek cantik dan om-om yang sedang asyik
berbelanja dengan bermesra-mesraan.
“ya Tuhan..banyak sekali disini pasangan cewek muda
dan om-om..semoga mereka bisa cepat sadar ya Tuhan..tunjukkanlah
kebesaranMU,amin”
Berna memanggil
Joshepira.
“Josh…sini deh gue nemuin baju cantik
banget…”
Tanpa dialag Joshepira langsung menarik tangan
Berna.
“aduuh duh duh…Josh lo ngapain sih pake acara narik
tangan gue kaya gini..??”
“kita pulang aja deh”
Joshepira masih menarik tangan Berna dengan
kuat.
“ Josh…gue mau beli baju yang tadi itu Josh..tar
keburu di beli orang..”
“udah gak usah,gue udah eneg
disini..”
Joshepira dan Berna masuk ke dalam
mobil.
Joshepira langsung memainkan
setirnya.
Berna menyandarkan kepalanya ke
belakang.
“hh…gue hari ini BT banget sama
lo,”
“sory Berna sayang,besok gue janji anter lo balik ke
outlet itu…tar gue yang bayarin deh buat lo,”
“gak usah,gue udah terlanjur gak mood…gue
capek..”
Perlahan mata Berna menutup.Dia tertidur dengan
pulas.
Tring…tring..
BB joshepira berbunyi,dia segera mengambilnya dari
dalam tas.
“ya hallo Jimm…”
“sayang,kamu dimana?”suara Jimmy terdengan di dalam
handphone.
“di mobil nih mau
pulang…”
“entar malem aku jemput ya tapi plis kali ini aku
ingin berdua aja sama kamu..”
“emang mau kemana sih
Jimm?”
“aku pengen dinner berdua sama kamu,kamu mau kan
sayang ?”
Joshepira tersenyum.
“iya aku mau..”
***
Di Restoran.
Malam ini Joshepira lebih cantik dibanding
biasanya.Dia memakai gaun casual berwarna hitam dengan make-up yang
minimalis.Kulit putih Joshepira terlihat semakin
putih.
Jimmy terus memandangi
Joshepira.
“Joshepira…kamu begitu cantik,pantas banyak yang mau
deketin kamu..walaupun kamu matre mereka tetep saja mengejar kamu…aku bangga
Josh,akhirnya aku yang berhasil dapetin kamu..aku gak akan melepas kamu..aku
sayang kamu Joshepira..”
“Jimm..kok gak makan ?”
Jimmy menjadi kaget dan
gugup.
“e…”
‘kamu kenapa..?”
“e..e..emggak..aku…aku cumaaa…mau bilang kamu
cantik,”
Joshepira hanya menanggapi dengan
tersenyum.
“makasih ya Josh..malam ini kamu mau jalan berdua
sama aku..”
Joshepira memandang Jimmy,Jimmy menjadi salah
tingkah.
“iya Jimm..aku seneng malam ini bisa berdua disini
sama kamu..”
Jimmy menggengam tangan Joshepira.Joshepira hanya
melihatnya dengan tersenyum,di dalam hatinya dia merasakan mulai jatuh hati
kepada Jimmy.
“Josh..aku sayang kamu,kamu jangan pernah tinggalin
aku ya Josh..”
Joshepira mengangguk dan
tersenyum.
“emm..Jimm udah malem,kita pulang sekarang yuk,”ajak
Joshepira.
“yaudah..”
Jimmy memanggil seorang
waitress.
Waitress datang menghampiri Joshepira dan
Jimmy.
“berapa semuanya?”
Waitress
memberikan bill kepada
Jimmy.
Jimmy
membaca total makanan yang di belinya.
Semuanya
250.900.
Jimmy
mengambil uang,lalu memberikannya kepada waitress.
Waitress
pergi untuk mengambilkan uang kembalian.Tak lama kemudian waitress datang
memberikan bill dan uang kembaliannya di dalam nampan
kecil.
Jimmy
mengambil uang kembalian,Joshepira mengambil bill
tersebut.
Jimmy mulai
aneh dengan Joshepira.
“Josh,kayaknya kamu hobby banget ngumpulin bill,emang
mau buat apa sih?”
“em..gak
apa-apa kok,cuma seneng aja Jimm..”
“yaudah yuk
kita pulang,”ajak Jimmy.
Jimmy
menggandeng tangan Joshepira,mereka berjalan menuju
parkiran.
***
Di dalam
perjalanan pulang Joshepira tertidur lelap di jok
mobil.
Jimmy
meliriknya.
“ck..ck…Joshepira …saat tidur kamu terlihat tambah
cantik..aku seperti gak percaya kalau kamu ini pacar
aku…”
Plakk
Jimmy
menampar pipinya sendiri.
“Jimm..lo
gak mimpi..Joshepira yang cantik ini pacar lo,yang bakal jadi istri
lo…”
Jimmy
ngomong sendiri di dalam mobil.
“ya,Joshepira harus jadi istri
gue,”
Mobil Jimmy
samapi di depan pintu gerbang Joshepira.
Jimmy
mematikan mesin mobilnya.Dia terus memandangi Joshepira.Joshepira masih tertidur
dengan sangat pulas.
Jimmy ingin
mencium pipi kanan Joshepira sebagai tanda rasa
sayangnya.
Jimmy
memajukan kepalany ke arah pipi Joshepira,tapi saat mencium kepala Jimmy tak
sampai ke pipi Joshepira karena kepal Joshepira miring ke arah
kiri.
Tiba-tiba..
Brugkh….
Kepala Jimmy
terjatuh di paha Joshepira,Joshepira terbangun.
Jimmy
langsung mencoba bangun dari paha Joshepira.Tapi Joshepira lebih dulu memukul
Jimmy menggunakan tasnya.
“uhhhh ……..
Jimmy!! Brengsek kamu!!kamu mau apain aku…!!
Uhhh…..”
Jimmy
bangun.Joshepira mau membuka pintu mobil tapi tidak bisa karena pintu masih
terkiunci.
Cekrek cekrek cekrekk
“Jimm!!
Bukain gak !bukaaainn….eh kamu jangan macem-macem ya sama
aku!”
Joshepira
mengeluarkan pisau lipat dari dalam tasnya.Pisau itu selalu ada di dalam tasnya
untuk menjaga dan melindungi dirinya.
Jimmy kaget
melihat pisau kecil itu.
“Josh…apa-apan kamu
ini??”
Joshepira
terlihat sangat takut,dia berusaha melindungi dirinya sendiri dengan pisau lipat
itu.
“Jimmy cepat
bukain kuncinya! Awass ya kalau kamu berani macem-macem sama aku,aku gak
segan-segn akan melukai kamu dengan pisau ini!!”
Joshepira
mendekatkan pisau lipat itu ke wajah Jimmy,Jimmy menjadi
ketakutan.
“cepet
buka..!!”Joshepira mengeraskan suaranya.
Klik.
Jimmy
memencet tombol pembuka kunci otomatis.
Joshepira
segera membukanya kemudian keluar.
Jeglekkk
Joshepira
membanting pintu mobil itu dengan dangat keras.
Jimmy
cepat-cepat keluar dari mobil mengikuti Joshepira dengan setengah
berlari.
“Josh…Josh
tunggu Josh…”
Jimmy meraih
tangan Joshepira.
Joshepira
menepisnya,dia membalikkan badannya lalu meberikan tamparan ke pipi
Jimmy.
PLASSSTTT !!!
Jimmy
spontan memegangi pipinya,kemudian menatap Joshepira dengan pandangan yang
dalam.
Joshepira
membalas tatapan itu tak kalah tajam.
“Jimmy! Aku
benar-benar kecewa sama kamu..!kita PUTUS!”
Joshepira
pergi meniggalkan Jimmy.
“apa? Putuss
?” Jimmy mengejar Joshepira.
“Josh…dengerin pejelasan aku Josh…aku sayang sama
kamu Josh..jangan tinggalim aku,aku gak mau kehilangan
kamu..”
Jeglekkkk!
Joshepira
membanting pintu rumahnya dengan kasar.
Dia berlari
melewati tangga menuju kamarnya,seytelah sampai di kamar Joshepira melempar
tasnya kemudian membanting tubunhnya di bed nya,dia
menangis.
“heee….brengsekk!! Jimmy udah kurang ajar sama
aku…apa yang udah dia lakuin sama aku…????!!!”
Joshepira
terbayang kejadian yang baru saja dialaminya.
Kepala Jimmy
tiba-tiba ada di pangkuannya.
“hhhhhhhh…aku benci kamu
Jimmy……….!!”
Joshepira
bangun dari bednya,dia mulai mengamuk.Seisi meja risnya dia sapu bersih dengan
tangannya.
Prang prang
prang…
Jimmy
mendengar pecahan beling dari bawah.
Dia langsung
berteriak ke arah jendela kamar Joshepira.
“Josh. . .
ini gak seperti yang kamu fikirkan Josh. . .maafin aku Josh. .
.”
Jimmy
melihat Joshepira muncul dari jendela kamarnya.
“Josh . . .”
Jimmy memanggil Joshepira dengan penuh harap.
“hhh….aku
benci kamu….!!”
Joshepira
melempar vas bunga ke arah Jimmy.
Tarrrr
“Josh . . .
dengerin penjelasan aku…”
Joshepira
kembali menutup tirai jendela kamarnya.
“Josh .
.semua gak seperti yang kamu fikirkan Josh. . .aku gak macem-macemin kamu .
.”
“aku hanya
ingin mencium pipi kamu aja…karena aku sayang sama kamu
Josh..”
Jimmy
mengutarakan isi hatinya dengan lirih.
***
Malam
ini,Fresha sedang berada di apartemen on Rio.
Dia sedang
duduk di pinngiran bed.Om Rio tidur di sampingnya.
Fresha
terbayang Jimmy dan Satya,terbayang dengan semua yang telah
dilakukannya.Terbayang bagaimana perasaan istri om Rio kalau tau suaminya kini
sedang tidur di sampingnya…bagaimana kalau itu terjadi dengannya
nanti…??
“aku ingin
kembali pada jalan yang benar..aku ingin tenang menjalani hidup ini..”kata
Fresha dalam hati.
Terdapat
penyesalan di raut wajah cantik Fresha.
Perlahan
Fresha memandangi om Rio yang sedang tertidur pulas.
“ya
Tuhan…aku sudah berdosa,maafkan aku ya Tuhan..aku janji ini terakhir kali aku
berhubungan dengan om Rio,aku lelah dengan semua ini.Aku harus menyelesaikan
masalahku.Aku sangat merasa bersalah dan berdosa.Satya,Jimmy maafkan aku
sayang..”
Hoahmmmm
Tiba-tiba
Fresha menguap setelah meminum minuman yang dipesankan om Rio,kini dia
mengantuk.
Malam ini
Fresha menggunakan baju sexy.Dia tertidur pulas.
Jam tiga
pagi om Rio terbangun dari tidurnya.
Dia melihat
tubuh Fresha yang sangat mulus dan sexy.Om Rio mulai membelai rambut Fresha
dengan penuh nafsu.Fresha sudah tak sadarkan diri karena minuman yang
diminumnya.
------
Tiba-tiba
siang hari.
Fresha
merasakan sekujur tubuhnya sakit ketika bangun.
“aduuuh
kenapa badan gue…sakit banget…” Fresha memegangi
pinggangnya.
Fresha
sangat histeris begitu melihat tubuhnya tanpa sehelai baju di dalam
selimut.
“brengsekk
!!”
Fresha
segera mengenakan pakaiannya yang ada di meja kecil di dekat tempat
tidur.
Dia
mendengar gemericik air di dalam kamar mandi.Fresha mendatangi pintu kamar mandi
kemudian menggedor-gedornya dengan keras.
Dok ! dok!
dok !
“om Rio!
Buka pintunya !”
Dok! dok!
dok !
“om!!”
Dok ! dok
!
“iya Fresha
tunggu sebentar ya…kenapa kamu mau ikut ?”
Kata om Rio
yang masih menikmati air di bawah shower.
Fresha
semakin emosi.
“om !!
buka…! “
Dok ! dok !
dok !
Fresha terus
menggedor pintu kamar mandi dengan keras.
Akhirnya om
Rio membuka pintu kamar mandi.
Cekreekk..
Om Rio
keluar dengan keadaaan setengah telanjang.Dia hanya memakai handuk berwarna
putih di badannya,
“ada apa
Fresha kamu itu kenapa kok mukanya kaya gitu ?” kata om Rio sambil mengeringkan
rambutnya menggunakan handuk .
Fresha
menatap om Rio dengan tatapan yang sangat tajam.
Nafas Fresha
terengah-engah menahan gejolak emosi di dalam
dadanya.
“hey,kamu
kenapa?”om Rio membelai rambut Fresha.
Fresha tak
kuasa menahan emosinya.Akhirnya Fresha manampar pipi om Rio dengan
keras.
Plasssst!!!
Om Rio
sangat marah.Senyuman genitnya berubah jadi amarah.
“heh
!!berani-beraninya kamu nampar aku ! mau cari mati kamu
ha!!?”
Fresha
kesakitan menahan jambakan rambut om Rio.
“om
jahat…bajingan ---(sensor)---,apa yang udah om lakukan sama om Fresha
semalam!!?
Om Rio
semakin mengencangkan jambakannya.
“heh gadis
murahan ! denger ya selama ini aku sudah menyenangkan kamu.aku gak mau hanya
“give” sama kamu,kamu kira selama ini aku memberimu semuanya hanya dengan
cuma-cuma?he !?”
Om Rio lebih
mengencangkan jambakannya lagi.
Fresha
kesakitan.
“om bilang
gak akan macem-macemin Fresha,om bohong! Om bajingan…brengseek…lepasin Fresha
lepassss…!!”
Om Rio masih
menjambak rambut Fresha.
“Fresha…Fresha…kamu itu terlalu polos…kamu pikir aku
gak tau kamu hanya memanfaatkan aku ?”
Fresha
berlinangan air mata.
“aku juga
bisa memanfaatkan kamu!”
Fresha terus
menangis.
Om Rio
melepaskan jambakannya.
“sudahlah..jangan
menagis..”
Om Rio
mengambil amplop berwarna coklat berisi uang dari dalam
tasnya
Dia memberikan amplop itu kepada
Fresha.
“ini,sepuluh juta buat
kamu,”
Fresha menangis,dia menggeleng-gelengkan
kepalanya,dia menyesal dengan semua yang sudah
terjadi.
“uang ini adalh uang terakhir buat kamu,semoga kamu
puas karena aku sudah puas mendapatkan apa yang aku mau dari kamu,jadi sekarang
kita sudah “take and give”,jangan pernah kamu menghubungi aku
lagi,”
“om jahaat!!”
“ambilah uang ini..”
Fresha mengambil uang itu,lalu memasukkanya ke dalam
tas.Dia keluar dari apartemen.
Om Rio tersenyum puas dan
licik.
***
Perjalanan pulang,Fresha terus menagis di dalam
mobil.
Dia tidak bisa terima dengan apa yang sudah di
lakukan om Rio.Tapi Fresha tidak bisa berbuat apa-apa lagi,dia menyadari
kesalahannya.
“brengseeeeeeeeekkkkkkk . .
.!!!!!”
Fresha beteriak sangat kencang di dalam
mobil.
Sesampai di kostan.
Fresha duduk di bed merenungi kejadian-kejadian yang
telah di alaminya.
Wajah dan rambutnya basah penuh dengan
keringat.Fresha masih terus menangis.
Dia menaikkan kakinya ke atas,kemudian merangkul kaki
dengan kedua tangannya.Kini dia tertunduk lemah.
“Satya ..Jimmy …aku butuh kamu…tapi aku gak mungkin
cerita masalah ini sama kamu….”
Fresha beranjak dari tempat
tidurnya.
Dia memandangi barang-barang yang ada di
kostannya.Dia memandangi bed besar yang biasa buat tidur,kulkas,ac,laptop,tv
home theater,lemari besar yang penuh dengan baju.
Fresha membuka lemari
itu.
Dia menangis melihat baju-baju yang tertata rapi di
dalam lemarinya.
Seisi dalam ruangan kostnya adalah hasil dari morotin
om Rio.Semua yang bikin ia senang dan bangga kini berubah menjadi penyesalan
yang sangat mendalam.
Begitu juga dengan tas-tas dan sepatu yang terkumpul
banyak di kamarnya.
Tangisnya semakin
menjadi.
Frsha mengacak-acak barang-barang
itu.
“Arkkkkkhggg
. . . . . .!!!!!!”
Fresha terus mengacak-acak seisi ruangan kamarnya,dia
membuka lemari pakaiannya kemudian
mengeluarkannya dan membuan-buangnya di lantai.Semua barang berserakan di
kamarnya.
“gue gak butuh semua ini . . . . . gue gak butuh . .
. ! arkh . .. .gue benci dengan semua ini. . .!!!”
Fresha lemah tak berdaya dan tak bertenaga dia
merasakn tubuhnya sakit terutama bagian
pinnggangnya.
“aduuuh …sakiiiitttt bangetttt ….!!!
“
Fresha duduk di bed dengan memegangi
pinggangnya.
“ya Tuhan….sakit sekali…awww…aduuuh
tooolong……….”
Tak seorang pun mendengar teriakan
Fresha.
“Tuhan…maafkan aku..maafkan atas segala ke khilafan
ku selama ini..aku lelah dengan kebohongan ini…aku ingin hidup tenang..maafkan
aku Tuhan…”
***
Siang hari di kamar
Joshepira.
Joshepira sedang packing barang-barang pemberian dari
Jimmy,tidak lupa dia mengkalkulasi nota-nota makan yang
disimpannya.
Berna ikut membantu menghitung nota-nota yang sudah
terkumpul cukup banyak.
“Josh…Josh…ngapain sih lo pakai acara balikin-balikin
kaya gini segala…kasian Jimmy Josh..”
Joshepira sibuk dengan
netbooknya.
“biar dia tau,gue bukan cewek matre seperti yang dia
pikir..gue yakin dia berani nglakuin itu ke gue karena dia merasa selama ini
udah banyak berkorban buat gue..dia gak mau rugi karena udah ngeluarin duit
banyak buat gue..udah deh hitung aja berapa total semuanya…okey
“
Berna geleng-geleng
kepala.
“huuuft…banyak juga barang-barang dari
Jimmy”
Joshepira menata rapi barang-barang pemberian dari
Jimmy,ada boneka Teddy Bear ukuran sangat besar,bantal love besar berwarna
pink,baju,sepatu.accesories,gaun pesta,higheels,dll…
“ya ampuun Josh…lo yakin mau balikin ini semua
?”
“iyalah Berna sayang…lo pikir gue gak bisa apa beli
barang-barang kaya gini pake duit gue sendiri?lo tau kan…ini cuma tes..ini ujian
buat cowo yang lagi deket sama gue..”
Berna menghela nafas dan menggeleng-gelengkan
kepalanya lagi.
“totlnya udah berapa?”
Berna mengkalkulasi nota-nota dari
netbook.
“bentar,sabar..sabar..belum selesai..em..tapi
kayaknya sih ini paling banyak di banding sama ke 8 mantan lo yang
kemaren-kemaren..”
Joshepira mendekati Berna dia melihat layar
netbooknya.
“totalnya 10.875.000…’
“wow”
“ck..ck …ck…Josh lo makan apa sih baru jalan 2 bulan
tapi pengeluaran Jimmy udah segini banyaknya…”
“udah Berna sayang,lo jangan bikin gue tambah
ribet..”
“oke..oke gue diem..”
***
Di Rumah Jimmy.
Jimmy terbaring lemah di atas tempat tidur.Mamanya
duduk disampingnya bersama dengan seorang cowok betawi benama
Ipul.
Wajah Jimmy pucat.
“mungkin Jimmy kecapekan tu tante..” kata
Ipul.
“kasian sekali anakku..” mama Jimmy membelai wajah
Jimmy dengan lembut.
“Ipul,tolong jagain Jimmy dulu ya tante mau ambil
makan dan minum sebentar ke bawah..”
Ipul tersenyum.”baik
tante..”
Mama Jimmy meninggalkan Jimmy dan
Ipul.
Ipul membangunkan Jimmy.
“man…bangunn..”
Ipul menepuk-nepuk pipi
Jimmy.
Mata Jimmy masih
terpejam.
“Jimm..bangun napa
Jimm..”
Ipul menepuk pipi Jimmy.
Perlahan mata Jimmy
membuka.
Ipul tersenyum melihat temannyasudah sadar.Mata Jimmy
sedikit terpejam lagi.
“Joshepira…maafin aku…” Jimmy
mengigau.
Ipul mengernitkan
alisnya.
“Joshepira? Woy man…siapa Joshepira
?”
Jimmy membuka matanya,dia kaget melihat Ipul ada di
depannya.
“kenape lu ?”
“Ipul ?lo kok ada disini..?”tanya Jimmy
heran.
“tadinya gue kesini mau pinjem duit same lu
bro..”
“sialan,lo nemui gue kalo lagi butuh
doank..”
Jimmy mengangkat tubuhnya ke
atas.
“eh tapi kan berati kita ini ada chemistry,feeling
gua pas kan disaat lu sakit gua dateng..pantesan bro dari kemaren perasaan gua
gak enak tiba-tiba kepikiran lu terus..”
“iya karena lo gak punya duit,makanya lo jadi inget
sama gue…hhh sekarang gue lagi bokek jatah gue bulan ini ludes..gue juga gak tau
kenapa jadi gak kontrol kaya gini..”
“emangnye duitnya lu
kemanain?”
“buat cewek gue lah..”
“begok banget sih lo mau-maunya di manfaatin sama
cewek..”
Jimmy memukul Ipul menggunakan
bantal.
“kalau mau suka ma cewe tu modal ..karna ini
menyangkut harga diri man..emang lo! Modal dengkul
doank…”
“yah itu mah gak penting…bisa jadi gembel gua kalo
kaya gitu..”
Jimmy diam sejenak pilkirannya kembali tertuju pada
Joshepira.
“heh nape lu bengong aja kaya sapi
ompong..”
“gue kepikiran Joshepira ni
Pul..”
“siape tu Joshepira?”
“cewek gue lah..’
“buseet bini lo ganti lagi?Amira lu
kemanain..?”
“Amira udah gue tinggalin..dia gak bisa jaga
dirinya,”
Ipul mengernyitkan alisnya isyarat bahwa dia tak
mengerti dengan maksud Jimmy.
“maksud lu ape sih?gua kagak
ngarti”
“emang sih dulu gue cinta banget sama dia..dia itu
matre abis..”
“he?terus?”
“ya gue sih gak masalah dia matre..wajar aja menurut
gue..pokoknya apapun yang dia mau gue kasih..”
“itu lu begok”
“kampret lo!denger dulu donk gue mau
cerita..”
“ya dah terus gimane tu nasib si
Amira..?”
“Amira tu gue apa-apain diem
aja..”
“wah lu enak donk..”
“iya..tapi lama-lama hambar..udah gak ada
tantangannya bro..”
Ipul menggeleng-gelengkan
kepalanya.
“lu jahat banget sih
bro..”
“gue emang play boy..tapi sebenernya itu adalah cara
gue biar tau cewek gue gampangan apa gak..haha..”
“gua gak tau apa yang ada di pikiran lo..tapi yang
jelas ye bro..menurut gua itu namenye lu egois..”
“ahh udah lah..dia yang mau
kok…”
“pacar gue sekarang Fresha sama
Joshepira..”
“buseet siapa lagi tu?cantik gak
Fresha?”
“ow..pasti..lo tau kan selera gue….mana ada pacar gue
yang jelek..Fresha sama aja sama mantan-mantan gue..sama ama Amira,yang beda tu
Joshepira..”
***
Perjalanan Joshepira menuju ke rumah
Jimmy.
Joshepira fokus menyetir
mobilnya.
“Josh..sampai kapan lo kaya gini?emang gak ada cara
lain yang lebih simple dan gak aneh ya Josh buat nyari cowok yang cocok sama
hati lo..?”
“Berna,dari awal kan gue udah bilang ini adalah misi
gue,misi untuk dapetin cowok yang sesuai dengan karakter yang gue cari..mengejar
apa yang di inginkan itu gak gampang Ber,butuh pengorbanan,kesabaran,dan terus
berusaha tanpa putus asa,gue yakin gue akan dapat cowok yang gue mau
kok..”
Kata Joshepira penuh dengan
keyakinan.
Berna menyandarkan kepalanya ke
belakang.
“tapi apa gak sebaiknya lo jalani semuanya secara
alamiah..?menjalani waktu seperti air mengalir..jodoh itu di tangan Tuhan
Josh…jalani aja apa yang ada,berdoa biar mendapat yang
terbaik..”
“Ber,gue itu berusaha mendapatkan yang terbaik,dan
setiap orang itu punya cara sendiri mewujudkan apa yang dia mau..yang penting
gue udah usaha,selebihnya gue pasrahkan semuanya pada
Tuhan..”
“haah gue gak pernah ngerti jalan pikiran lo
Josh..”
Joshepira terus fokus
menyetir.
***
Di kamar Jimmy.
Jimmy terus bercerita kepada Ipul.Ipul mendengarkan
engan muka serius.
“gue sayang banget sama Joshepira..dia itu terkenal
matre di kampus gue,tapi herannya cowok-cowok pada tergila-gila sama dia
termasuk gue..”
Tululut..tululut…
Handphone Jimmy berbunyi.Jimmy melihat layar
handphonenya.
Incoming call
…Fresha
Jimmy mengangkat dengan
malas-malasan.
“ya hallo Fresha..”
“Jimmy ..aku mau kerumah kamu..ada yang mau aku
omongin,penting…”
Tut
Jimmy langsung mematikan sambungan
telfonnya.
“kok di matiin kenape bro?” tanya
Ipul.
“gue lagi males sama
Fresha..”
“wah parah lo bro..kasian banget tu cewek..gue jadi
gak tega bro..”
Buuk Jimmy memukul muka Ipul menggunakan
bantal.
“adaaw…sialan lu mukul-mukul gua..”Ipul mengembalikan
bantal ke muka Jimmy.
“hahaha..” Jimmy tertawa.
***
Joshepira dan Berna sampai di di depan rumah
Jimmy,Joshepira mematikan mesin mobilnya.
Ipul melihat Joshepira sedang mengambil bok besar
berwarna coklat di bagasi mobil.
“ck..ck..ck bening banget tu cewek..”kata
Jimmy.
Jimy tak menghiraukan Ipul.Dia memeluk gulingnya
dengan mata terpejam.
“man cewek itu bawa bingkisan tuh buat
lo..”
“biarin..” kata Jimmy
cuek.
“ya ampun bro…cewek secantik itu lo cuexin bebek kaya
gini..kasian bro..temuin dulu sono..”
Ting tung ting tung..
Joshepira memencet bel
rumah.
“tuuh dia udah pencet bel..sono turun temui
dulu..”
“lo aja gih yang nemuin…”kata Jimmy masih dengan mata
terpejam.
“hah??gue yang nemuin?oke dengan senang hati…lumayan
gua bisa cuci mata liat dua cewek bening sekaligus…hmm ngliat doank gak papa dah
daripada disini gua ngliat muke lu..”
Ipul merapikan rambutnya di depan
cermin.
Mata Jimmyterbuka kemudian berkedip-kedip mengi8ngat
sesuatu.
“2 cewek?””iye..udah lu tidur aje biar gua yang atur
semuanya santai aja bro ma gua..”
Jimmy beranjak dari tempat tidur,dia lari ke arah
jendela kamarnya.
“ha??mobil Joshepira?jadi yang di bawah
Joshepira?aduh Josh maafin gue ..”
Jimmy berlari menuruni
tangga.
“woooy wah curang lu Jim…aduh gagal dah gua ngobrol
ma cewek-cewek bening..”
Ting tung…
Joshepira masih menuggu Jimmy di
bawah.
Cekrekkkk…
“Josh,” Jimmy senang melihat kehadiran
Joshepira
“hai Jimm,”
Sapa Joshepira dengan tersenyum manis walau
sebenernya di dada ada rasa kecewa dengan Jimmy.
“masuk Josh,Ber,”
Jimmy mempersilahkan Joshepira dan Berna masuk ke
dalam rumahnya.
Berna membawa kotak besar berwarna coklat yang isinya
adalah barang-barang pemberian Jimmy.
Jimmy melihat kotak itu.
“bawa apa sih mereka?” Jimmy bertanya dalam
hati.
Joshepira dan Berna duduk bersebelahan Jimmy
tersenyum melihat Joshepira.
“Jimm..to the point aja ya,aku kesini cuma mau
balikin barang-barang pemberian dari kamu..”
Raut wajah Jimmy berubah menjadi
kaget.
“Josh..maksud kamu apa sih?” tanya Jimmy
heran.
“kamu jangan pernah merasa dirugikan,jangan pernah
kamu merasa kalau aku manfaatin kamu..aku datang kesini cuma ingin mengakhiri
hubunga kita ini..aku udah gak bisa melanjutkan hubungan ini
Jimm..”
“Josh…”
Joshepira mengeluarkan cek dari
dompetnya.
“dan ini Jimm uang yang udah kamu keluarin buat
aku,aku kembalikan semuanya.Aku mengkalkulasi nota dan bill yang aku simpan
selama ini..”
Jimmy melihat tulisan di dalam cek yang ada di atas
meja.
10.875.00
“hah???” Jimmy tak percaya Joshepira sampai segitunya
mengkalkulasi pengeluarannya selama ini.
Jimmy teringat saat-saat belanja bersama
Joshepira.Jimmy merasa bersalah sudah negativ thingking dengan
Joshepira,ternyata Joshepira bukan cewek matre seperti yang dia kira selama
ini.
Berna pamit keluar.
“Josh..gue ke mobil aja
ya,”
Joshepira mengangguk.
Berna keluar berjalan menuju mobil,dia lupa tiak
menutup pintu depan,dia langsung masuk ke dalam
mobil.
“Jimm..aku sangat kecewa atas kejadian semalam..”kata
Joshepira dengan expresi wajah yang sangat sedih.
“aku gak nyangka kamu akan berbuat senekat itu sama
aku..”
“Josh..semua gak seperti yang kamu pikirkan
Josh..”
“Jim..”
Air mata Joshepira
menetes.
Jimmy berpindah tempat duduk di samping
Joshepira.
Jimmy menatap mata Joshepira dengan tatapan yang
dalam.Joshepira tak kuasa menahan tatapan itu.
“aku sayang
sama kamu..aku gak mungkin berbuat macem-macem sama kamu..malem itu aku hanya
ingin mencium pipi kamu..sebagai tanda aku sayang sama kamu..tapi leher aku gak
samapai..karena pipi kamu miring ke arah kiri…”
Joshepira
mendengarkan cerita Jimmy dengan tertawa kecil.
Jimmy masih
terus bercerita.
“makanya
muka aku jadi jatuh di paha kamu..aku gak ada niat macem-macem Josh sama
kamu..percaya ya sama aku..”
Jimmy
menggenggam tangan Joshepira.Joshepira tersenyum haru,air matanya mengalir di
pipi.
Jimmy
mengusap dengan tangannya.
Joshepira
memeluk tubuh Jimmy dengan erat.
Joshepira
merasa bersalah sudah negativ thinking dengan Jimmy.
Mata Jimmy
terpejam merasakan ketenangan jiwa dan kedamaian hati dalam pelukan
Joshepira.
***
Di luar
rumah Jimmy.
Fresha
memakirkan mobilnya pas di depan mobil Joshepira.
Berna
melihat Fresha.
“hah?tu kan
cewek yang waktu itu jalam sama om-om..?ngapain dia
kesini..?”
Ipul melihat
Fresha dari jendela kamar Jimmy.
“wah siape
lagi ntu cewek..bisa perang dunia ketiga nih..tamatlah riwayatmu Jimm…wah gua
gak boleh ketinggalan..gua harus liat situasi di
bawah..”
Fresha
berjalan menuju pintu rumah Jimmy.
Pintu rumah
terbuka.
Fresha
berhenti sebentar.
“kok
pintunya terbuka sih../”
Fresha
langsung berjalan masuk menuju ruang tamu.
Fresha shock
melihat Joshepira dan dan Jimmy sedang berpelukan .
“Jimmy..!!”
Fresha menyebut nama Jimmy dengan cukup keras.
Mendengar
suara itu,Joshepira melepas pelukan Jimmy.
Joshepira
sangat kaget melihat kehadiran Fresha di rumah
Jimmy.
Jimmy
menengok kebelakang,dia melihat Fresha sedang berdiri dengan raut wajah kecewa
dan setengah ingin menangis.
Joshepira
dan Fresha ingat bahwa mereka pernah bertemu di suatu
tempat.
“Jimm,ada
hubungan apa kamu sama cewek itu..??” tanya Joshepira dengan
kesal.
“Jimmy siapa
cewek itu…????” tanya Fresha dengan expresi yang
sama.
Jimmy
diam,tak bisa menjawab.Dia bingung antar lebih memilih Joshepira..?atau
Fresha..??
Fresha
mengurungkan niatnya untuk jujur tentang apa yang udah di lakukan Fresha di
belakang Jimmy karena semua sudah jelas ternyata selama ini Jimmy sudah
menbohongi Fresha dan Fresha pun juga begitu.Fresha lebih memilih mundur
meninggalkan Jimmy.
“Ff…”
Joshepira
menyambar tasnya,dia beranjak pergi meninggalkan
Jimmy.
“Josh…”
Joshepira terus berjalan tanpa
menghiraukan Jimmy.
Fresha
memasuki mobilnya.Joshepira juga memasuki mobilnya.
Sampai di
dalam mobil Joshepira merangkul Berna,Berna mengelus punggung
Joshepira.
“Josh…ada
apa..?cewek itu ada hubungan apa sama Jimmy?”
“gue gak
tau…tapi yang jelas selama ini Jimmy udah bohong sama gue..gue gak nyangka
Ber..”
“itu cewek
yang waktu itu di Mall sama om-om kan Josh..??”
Joshepira
mengangguk.
“sebenarnya
gue udah mulai sayang sama Jimmy Ber…gue udah merasa dia adalah cowok yang
selama ini gue cari…”
“lo
yakin..?”
Joshepira
mengangguk dengan penuh keyakinan.
“ya semoga
masalah ini bisa terselesaikan dengan penyelesaian yang baik
Josh..”
***
Fresha
menangis di dalam mobul,dia sangat kecewa dengan
Jimmy.
Tapi
akhirnya dia sadar Jimmy bukan yang terbaik untuk Fresha dan Fresha pun juga
sadar bahwa dirinya juga tak pantas untuk Jimmy.
Kini dia
bertekad bulat untuk menjalani hidupnya yang baru dan dia telah memutuskan untuk
hidup sendiri.Sekarang Fresha harus menyelesaikan masalahnya dengan
Satya.
Mobil fresha
melaju cepat menuju rumah Satya.
Setelah
beberapa menit Fresha sampai di depan rumah Satya.
Fresha
menyiapkan diri untuk siap kehilangan orang yang selama ini mencintai Fresha
penuh dengan cinta,kesabaran dan kasih sayang.
Fresha turun
dari mobilnya.
Satya sedang
mencuci mobil di garasi rumahnya.
Fresha diam
melihat Satya.
Satya
berhenti mencuci saat melihat Fresha sedang berdiri di depan
mobilnya.
Satya
mematikan kran dan mencuci tangannya,kemudian segera menghampiri
Fresha.
“sayang,kamu
kenapa..lagi ada masalah ?”tanya Satya dengan
lembut.
Fresha
memandang Satya seperti ingin menangis.
“yaudah ayuk
masuk dulu..”
Satya
menuntun Fresha masuk ke dalam ruang tamu.
Setelah
duduk,Fresha segera memulai pembicaraanya.
“Sat…”
Fresha
merasa berat ingin memulai pembicaraannya.
“ada apa
Fresh..?” tanya Satya masih dengan nada lembut.
“aku…”
Suasana
menjadi tegang,semua diam beberapa menit.
“Fresh…kamu
ini kenapa..?” Satya menggengam tangan Fresha.
“aku..”
“iya..kamu
kenapa..?”
“aku ingin
mengakhiri hubungan kita..”
Satya kaget
mendengar pernyataan Fresha.
“apa maksud
kamu Fresh??Kenapa kamu mutusin aku gitu aja.sebenenernya ada masalah
apa..?”
Fresha
melepas genggaman tangan Satya.
“kamu sama
sekali gak salah Sat,aku yang salaj Sat..”
“salah apa
Fresh..bukannya selama ini hubungan kita baik-baik aja
Fresh..?”
“enggak
Sat..kamu udah salah nilai aku…selama ini aku …”
“apa
Fresh…?jangan bikin aku penasaran..”
Satya
memegang pundak Fresha dan mengguncang-guncankannya.
“aku udah
khianati kamu Sat..”
“apahh??!!!!” Satya semakin mengguncang-guncangkan
tubuh Fresha.
“kamu udah
khianati aku katamu ?”
Fresha
menangis.
Satya
menatap mata Fresha dengan sangat tajam.
“liat mata
aku..!”
Fresha
mengalihkan pandangannya.
“liat aku
Fresha!!” Satya kali ini membentak Fresha.
Fresha
menangis.
“kenapa kamu
tega nglakuin semua ini sama aku Fresh..?!kenapa…?!” Satya terus mengguncangkan
tubuh Fresha.
“aku minta
maaf Sat..”
Satya
melepaskan tangannya dari pundak Fresha.
Satya
memegang erat kepalanya.
“Sat aku
akuin ini semua salah aku..aku udah jalan sama cowok lain selain kamu..dan aku
juga …jalan sama om-om…”
Satya tak
kuasa menahan gejolak yang ada dalam dirinya.
“apa kamu
bilang Fresh ?!!! kamu jalan sama cowok lain dan
…..om-om!???”
Satya
menatap mata Fresha lagi dengan tatapan yang sangat tajam dan
dalam.
“keterlaluan
Fresh…..kamu keterlaluan aku gak nyangka Fresh kamu se keji
itu…”
“Satya aku
tau ini sangat menyakitkan buat kamu..
Aku sadar
aku gak pantas buat kamu Satya..mulai detik ini aku akan pergi dari hidup
mu..aku ingin membersihkan hati ku..aku bener-bener ingin memulai hidupku yang
baru..dan aku akan melupakan semua masalahku ini..aku gak mau kesalahan ini
terus membayangi hidupku..”
“pergilah
Fresh..” kata Satya dengan lirih.
“Sat
aku..”
“udah lah
Fresh..jalanilah pilihan hidupmu.Sifat salah dan khilaf adalah milik
manusia,meminta maaflah pada Allah…semoga hidupmu akan lebih berarti
Fresh..”
Fresha terus
berlinangan air mata.
Jimmy
berlalu meninggalkan Fresha.Fresha berusaha tabah dan sabar menghadapi semua
kenyataan ini.
Diapun
segera beranjak dari rumah Satya.
Sesampainya
di kostan Fresha mengepack semua barang-barang yang ada di kamarnya.Dia
benar-benar serius ingin memulai hidupnya yang baru.Fresha akan membakar
barang-barangnya yang di dapat dari yang bukan
haknya.
Fresha juga
akan membakar m.o.b.i.l nya.
Ini semua
adalah keputusan Fresha.Fresha percaya dan yakin Allah maha Besar Allah maha
Pemaaf,Allah pasti akan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk
Fresha.
***
Di rumah
Jimmy.
“Aaaaaaarrrkh. . .. . .. ..
.!!!”
Prang prang
prang..
Jimmy
mengamuk memecahkan guci-guci yang ada di ruang
tamu.
Ipul melihat
dari atas dia segera turun mencegah Jimmy yang sedang mengamuk
besar.
“asatagaaa…Jimmm apa-apaan sih lo
Jim…”
“gue gak
peduliiii…………..gue pusing…..gue gak mau punya
masalah…….!!”
“Jimm..sabar
donk sabar…..lo jangan nglakuin hal bodoh kaye gini donk
Jimm…”
“kenapa gue
harus jalani cinta yang seperti ini……arrrrrkh…………….gue capek gue pengen
bebas…………”
Prang prang
prang..
Jimmy terus
mengamuk.
Mama Jimmy
datang dari arah pintu depan.
“ya Tuhan
Jimmy hentikan!!!!” kata mama Jimmy.
Jimmy
menghentikan amukannya.
“apa-apaan
kamu ini he??! Menyelesaikan suatu masalah jangan dengan emosi…kamu itu udah
dewasa Jim..gak sepantasnya kamu nglakuin ini….”
Jimmy lari
ke atas menuju kamarnya.
“Jimmy…!
Jimmy……”
Jimmy tak
menghiraukan mamanya dia lari ke atas menuju
kamarmya.
“em
tante..tante yang sabar ya..semua pasti akan baik-baik saja…Ipul ke atas dulu ye
tan..”
“hiih kenapa
Jimmy sekarang jadi gak kontrol begitu…”
***
Malam ini
Joshepira ingin menemui Jimmy karena ada 1 barang yang belum
dikembalikan.
“hmmm aku
suka banget sama kalung ini..tapi aku harus kembalikan ke
dia..”
Joshepira
mengambil handphone dari tasnya.Dia menelfon Berna.
“hallo
Ber..”
“ya halo
Josh..ada apa..”
“gue mau
kerumah Jimmy lagi ni ada barang yang belum dibalikin…anteri
yuk,”
“yah Ber..
gue gak bisa ni gue lagi jemput Robby di bandara..”
“oh…Robby
udah balik dari Australi ?” Joshepira senang mendengar kabar Robby sudah kembali
ke Indonesia.
“iya
donk…”
“yaudah kalo
gitu salam aja deh buat Robby..met bersenang-senang yah
daagh..”
“daagh..”
Tut.
Sambungan
terputus.
“hh..yasudah
lah aku harus sendiri kerumah Jimmy..”
Di
perjalanan menuju kerumah Jimmy Joshepira teringat dengan masa-masa saat bersama
dengan Jimmy.
***
Satya
merenung di dalam kamarnya,hingga malam ini Satya tidak bisa tidur memikirkan
Fresha.Satya merasa sangat kehilangan Fresha.Satya sakit menerima semua
kenyataan ini,tapi di sisi lain tersimpan rasa kagum terhadap Fresha.Fresha
berani mengakui kesalahannya dia bisa menerima konsekuensinya.Dan Fresha
benar-benar ingin memulai hidupnya yang baru.Satya yakin Fresha sungguh-sungguh
dlam hal ini.
Rasa
khawatir terbesit dalam benak Satya.
Satya sangat
mencintai Fresha apa adanya,daia tak peduli dengan pengkhianatan ini baginya
yang lebih penting adalah bagaiamana menyikapi masalah ini.Satya lebih
menghargai Fresha yang sekarang.
“Fresha aku
tulus sayang sama kamu Fresh..aku gak mau kehilangan
kamu…”
Satya
begegas masuk ke dalam mobil.Satya ingin segera menemui
Fresha.
Dalam
perjalanannya Satya terbayang-bayang senyum dan sifat manja Fresha selama
ini.
Brmmmmmmmm…….
Mobul terus
melaju dengan kencang.
Dari
kejauhan Satya melihat Fresha sedang memasukkan barang-barangnya kedalam
mobil.
“Fresha mau
kemana…?” tanya Satya dalam hati.
Fresha masuk
ke dalam mobil,perlahan mobil Fresha berjalan.
Satya
mengikutinya dari belakang dengan perasaan cemas.
“Fresh..kamu
mau kemana sih Fresh..jangan bikin aku khawatir…”
Satya terus
mengikiuti mobil Fresha.
***
Suasana
kamar Jimmy.
Jimmy merasa
suntuk dengan masalah yang di hadapinya ini.
Tanpa fikir
panjang Jimmy mengambil beberapa minuman keras dari kulkas yang ada di
kamarnya.
“gue gak
peduli dengan semua masalah ini….Fuck all..biarlah gue hidup dengan minuman
ini…mmuah ini adalah teman setia gue..”
Jimmy mencium botol minuman itu.Kini Jimmy
sudah tidak bisa kontrol dengan dirinya sendiri.
Jimmy akan
melepas semua bebannya di suatu tempat.Jimmy berjalan cepat menuju
mobilnya.
Joshepira
melihat Jimmy dari kejauhan.
“Jimmy mau
kemana itu…aku harus ikuti dia..”
Mobil Jimmy
berjalan terus menelusuri jalanan kota,Mobil Joshepira terus melaju mengikuti
mobil Satya
Bersambung ...